Translate

Total Tayangan Halaman

Followers

Senin, 18 Juni 2012

konsep dasar akuntansi keuangan


KONSEP DASAR AKUNTANSI KEUANGAN

KONSEP DASAR AKUNTANSI KEUANGAN
Akuntansi  bukanlah suatu kegiatan produktif yang bisa menghasilkan laba rugi perusahaan. Akuntansi adalah Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, suatu perusahaan untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
Akuntansi  diharapkan dapat memberikan konstribusi yang cukup besar untuk mencapai  kesuksesan mempertahankan kontinuitas dan memajukan perusahaan.oleh karena itu kriteria utama informasi akuntansi adalah harus berguna untuk pengambilan keputusan agar dapat berguna, informasi mempunyai 2 sifat utama yaitu relevan dan dapt di percaya. Agar informasi itu relevan ad 3 sifat yaitu mempunyai nilai prediksi, mempunyai nilai umpan balik (feedback value) dan tepat waktu, sedangkan informasi dapat di percaya mempunyai 3 sifat yaitu dapat di periksa, netral dan menyajikan yang seharusnya.
Akuntansi menjadi pusat dari entitas bisnis,secara sederhana suatu entitas adalah unit atau organisasi untuk mana kita melakukan pencatatan.
Dari sudut pandang akuntansi ada 2 aspek penting berkenaan dengan konsep entitas
1.     Kita tidak boleh mencampur adukkan sumber2 dan kewajiban entitas tersebut dengan entitas yang lain,
Contoh: kita tidak boleh mencampuradukkan uang perusahaan dengan uang pribadi pemilik perusahaan
2.     Kita harus memandang semua kejadian keuangan dari sudut pandang entitas
Contoh:bila perusahaan A membeli barang dagangan dari perusahaan B secara kredit maka transaksi tersebut akan menimbulkan kewajiban atau hutang bagi perusahaan A sebagai pembeli,dan menimbulkan piutangdagang bagi perusahaan B selaku penjual
Pencatatan atau pembukuan semua kejadian  keuangan  yang mempengaruhi perusahaaan harus dilakukan dengan menggunakan nilai angka mata uang . Meskipun kejadiannya tidak melibatkan uang tunai secara langsung kita harus tetap mencatatnya dengan nilai uang
LAPORAN KEUANGAN
Penyusunan laporan keuangan dilakukan setelah selesainya proses pancatatan penggolongan dan  peringkasan transaksi keuangan dalam periode tertentu. Periode Akuntansi adalah jangka waktu dimulai dari suatu transaksi keuangan pertama kali dicatat sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Periode akuntansi untuk pelaporan kepada pihak ekstern perusahaan umumnya adalah satu tahun, adapula laporan internyang periode penyusunannya lebih singkat misalnya bulanan,triwulanan atau dalam jangka waktu yang lain.
Laporan Keuangan dapat disajikan dan dikelompokkan menjadi dua macam, laporan keuangan utama dan laporan keuangan pendukung.
Laporan Keuangan Utama umumnya terdiri dari :
1.     Neraca, disusun dengan maksud untuk memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
Komponen-komponen neraca dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Ø  Aktiva, sumber ekonomis perusahaan yang dinyatakan dengan satuan uang
·       Aktiva lancar, aktiva perusahaan yang berupa kas atau aktiva yang lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu tahun ataudalam siklus kegiatan normal perusahaan, jika melampaui satu tahun,yang termasuk dalm kelompok aktiva lancar:
Þ    kas
Þ    surat-surat berharga
Þ    piutang
Þ    persediaan
Þ    persekot biaya
·       Investasi jangka panjang, investasi perusahaan dalam jangka panjang dalam bentuk:
Þ    Saham, obligasi, dan surat-surat berharga yang lain yang tujuannya antara lain: untuk memperoleh pendapatan tetap, untuk menguasai perusahaan lain
Þ    Penyisihan dana untuk melunasi utang jangka panjangatau dana khusus lainnya
Þ    Aktiva lain, misalnya pembelian tanah untulkrencana perluasan usaha
·       Aktiva tetap berwujud, aktiva berwujud yang diperolehdalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu.
Þ    Dimiliki oleh perusahaan
Þ    Digunakan dalam operasi perusahaan
Þ    Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan
Þ    Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
·       Aktiva tetap tidak berwujud, merupakan hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam manghasilkan pendapatan.termasuk dalm kelompok Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
Þ    Hak paten
Þ    Hak cipta
Þ    Franchise
Þ    Merek dagang
Þ    Goodwill
·       Aktiva lain-lain, misalnya piutang kepada pemegang saham,piutang jangka panjang , aktiva tetap yang tidak atau belum digunakan dalam operasi perusahaan
Ø  Utang, kewajiban ekonomis yang wajib dilakukan perusahaan pada masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa ,yang disebabkan oleh transaksi pada masa sebelumnya.
·       Utang Lancar
·       Utang jangka panjang
·       Utang lain-lain
Ø  Modal, merupakan hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan utang yang ada
2.     Laporan Laba Rugi, yang memberikan gambaran mengenai hasil usaha perusahaan (Pendapatan dan biaya) selama periode tertentu.
Komponen-komponen laporan laba rugi adalah:
Ø  Pendapatan
Ø  Biaya
Ø  Pendapatan dan biaya lain-lain
Ø  Pos-pos luar biasa
Ø  Pengaruh komulatif dari perubahan prinsip akuntansi
Ø  Pajakpenghasilan
3.     Laporan Perubahan Modal, yaitu laporan menggambarkan perubahan modal dalam suatu periode. Laporan tersebut berisi mengenai posisi modal pada akhir periode, setelah adanya penambahan dan pengurangan modal
Tujuan Laporan Keuangan:
1.     Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja setiap perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
2.     Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi keuangan yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan
3.     Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
4.     Memberikan pengungkapan mengenai informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan, misalnya informasi mengenai kebijakan kauntansi yang diatur perusahaan, seperti penentuan metode depresiasi dan penilaian persediaan

Pengguna dan Kebutuhan Informasi

1.     Investor : Penanam Modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan suatu tindakan terhadap investasi yang telah dilakukan dan menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2.     Karyawan : Mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan dan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalammemberikan balas jasa,imbalan pascakerja dan kesempatan kerja
3.     Pemberi pinjaman : Untuk memutuskan apakh pinjaman serta bunganya dapat dibayar saat sudah jatuh tempo
4.     Pemasok dan kreditor usaha lainnya : Mereka tertarik pada informasi yang memungkinkan untuk memutuskan apakah jumlah yang terutangakan dibayar pada saaat jatuh tempo
5.     Pelanggan : Pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan
6.     Pemerintah : Pemerintah membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, untuk menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistikpendapataan nasional dan lainnya
7.     Masyarakat : Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Informasi keuangan akan bermanfat bila dipenuhi ketujuh kualitas berikut :
1.     Relevan, Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi penggunadengan membantu mereka mengevaluasi masa lalu , masa kini, atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi pengguna dimasa lalu.
2.     Dapat dimengerti, Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadahi tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,akuntansi, serta untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Informasi harus dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
3.     Daya Uji, Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan-pertimbangan dan pendapatan yang subyektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan manusia di dalam proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga informasi tersebut tidak lagi berlandaskan pada realita obyektif semata. Dengan demikian untuk meningkatkan manfaatnya,informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
4.     Netral, Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu. Tidak boleh ada uasaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak-pihak lain yang mempunyai kepentingan yabng berlawanan.
5.     Tepat waktu, Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
6.     Daya Banding, Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama, maupun dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama. Adanya berbagai alternative praktek akuntansi dewasa ini menyulitkan tercapainya daya banding antar perusahaan, dalam pada itu penekanan harus dilakukan pada tercapainya daya banding antar periode dalam satu perusahaan, yaitu dengan menerapkan metode akuntnsi yang sama dari tahun ketahun, atau yang lebih dikenal dengan prinsip konsistensi. Perusahaan tetap diperkenankan melakukan atas perubahan atas metode/prinsip yang dianut, bila prinsip  yang baru tersebut dianggap lebih baik. Selanjutnya, sifat dan pengaruh serta alasan dilakukannya perubahan harus diungkapkan dalam lapoaran keungan periode terjadinya perubahan.
7.     Lengkap, Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif diatas, dapat juga diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan. Standar ini tidak hanya pengungkapan seluruh fakta keuangan yng penting, melainkan juga penyajian fakta-fakta tersebut sedemikian rupa sehingga akan menyesatkan pembacanya. Untuk itu, maka hrus terdapat klasifikasi, susunan, serta istilah yang layak dalam laporan keuangan. Demikian pula semua fakta atau informasi tambahan yang dapat mempengaruhi perilaku dalam pengambilan keputusan harus diungkapkan dengan jelas.
Asumsi Dasar
1.     Dasar Aktrual, laporan keuangan harus disusun atas dasar aktrual. Laporan keuangan yang disusun secara aktrual menyediakan informasi masalalu dan peristiwa lainnya yang penting bagi pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2.     Kelangsungan usaha, perusahaan diasumsikan tidak mempunyai maksud atau berkeiginan melikuidasi atau mengurangi secara meterial skala usahanya

Unsur-unsur Laporan Keuangan

1.     Aset, sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh  perusahaan
2.     Kewajiban, utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penjelasannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung meanfaat ekonomi
3.     Ekuitas, hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban
4.     Penghasilan, Kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi penanam modal
5.     Beban, penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang menyebabkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal

Pengakuan Unsur-unsur Laporan keuangan
Pengakuan merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan yang dikemukakan dalam neraca atau laporan laba rugi. Pos yang memenuhi  definisi suatu unsur harus diakui kalau:
1.     Manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau kedalam perusahaan. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan modal
2.     Pengakuan aset diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya dimasa depan diperoleh perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat di ukur dengan modal
3.     Pengakuan Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumberdaya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat dilakukan dengan handal
4.     Pengakuan penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dimasa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan handal
5.     Pengakuan beban diakui dalam laporan laba rugi kalaupenurunan manfaat ekonomi dimasa depan berkaitan dengan penurunan aset dan kewajiban terjadi dan dapat diukur dengan handal

Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai beberapa keterbatasan seperti cukup berarti ( Materiality ), Konservatif, dan Sifat dari Khusus Suatu Industri. Berikut ini diuraikan setiap batasan tersebut.
1.     Cukup Berarti ( Materiality )
Pada dasarnya akuntansi disusun di atas landasan dasar teori yang akan diterapkan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu cara tertentu. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya tidak semua transaksi diperlakukan sesuai dengan teori. Baiasanya transaksi-transaksi yang jumlahnya cukup besar diperlakukan sesuai dengan teori, tetapi untuk transaksi-transaksi yang jumlahnya kecil dan tidak akan mempengaruhi pos-pos lain bisa diperlakukan menyimpang. Yang menjadi masalah adalah, berapakah jumlah yang dianggap cukup besar sehingga perlu dipertimbangkan?
            Untuk membuat batasan terhadap istilah yang cukup berarti, suatu laporan, fakta, atau elemen dianggap cukup berarti jika karena adanya dan sifatnya akan mempengaruhi atau menyebabkan timbulnya perbedaan dalam pengambilan suatu keputusan, dengan mempertimbangkan keadaan-keadaan lain yang ada. Jadi apabila laporan, fakta atau elemen itu tidak mempengaruhi atau menyebabkan timbulnya perbadaan dalam bidang pengambilan keputusan, maka jumlahnya tidak cukup berarti.
Beberapa pedoman umum yang dapat digunakan untuk menentukan pakah cukup berarti atau tidak, adalah sebagai berikut :
·       Aspek kuantitatif. Berdasarkan pada jumlah absolut, misalnya jumlah rupiah, atau berdasarkan nilai relative, misalnya sebagai sesuatu persentase dari pendapatan bersih, dari modal dan lain sebagainnya.
·       Aspek kualitatif. Mempertimbangkan karakteristik dari lingkungan, karakteristik dari perusahaan seperti besar kecilnya perusahaan, struktur modal, karakteristik dari elemen itu sendiri seperti siftnya, waktunya, hubungannya dengan pendapat dan karakteristik dari kebijaksanaan-kebijaksanaan akuntansi yang digunakan.

2.     Konservatif
Konservatif ini merupakan sikap yang diambil oleh akuntan dalam menghadapi dua atau lebih alternatif dalam penyusunan keuangan. Apabila lebih dari satu alternatif tersedia maka setiap konservatif ini cenderung memilih alternatif yang tidak akan membuat aktiva dan pendapatan terlalu besar. Masalahnya ini timbul jika ada lebih dari satu alternatif atau bisa juga timbul dalam hal suatu jumlah itu belum dapat dipastikan.
Sikap konservatif  ini berasal dari sejarah perkembangan akuntansi di masa lau. Pada saat itu, yang penting adalah neraca dan penyusutannya ditujukan pada para kreditur. Untuk menjaga keamanan pinjaman dari kreditur, penekanan ada penyusunan laporan keuangan adalah pada jumlah-jumlah aktiva. Lebih baik aktiva dinyatakan terlalu kacil dibandingkan dengan menyatakannya dengan jumlah yang terlalu besar.
Di samping memilih jumlah yang rendah jika ada alternative, sikap konservatif ini juga mengatur bahwa kenaikan nilai aktiva dan laba yang diharapkan, tidak boleh dicatat sebelum direalisasikan, dalam arti dijual, dan penurunan nilai aktiva dan rugi yang diperkitakan akan timbul harus dicatat walaupun jumlahnya belum dapat ditentukan. Beberapa contoh metode-metode yang didasarkan pada sikap konservatif adalah pengguananaan harga pokok atau harga pasar yang lebih rendah ( lower of cost or market ) dan pengakuan rugi dalam kontrak pembelian. Cara lain mengakibatkan penyajian informasi yang bias, yaitu cenderung ke satu arah, lebih besar atau lebih kecil.

3.     Sifat Khusus Suatu Industri
Industri-industri yang mempunyai sifat-sifat khusus seperti Bank, Asuransi dan lain-lain sering kali memerlukan prinsip akuntansi yang berbada dengan industri-industri lainnya. Juga karena adanya peraturan-peraturan dari pemerintah terhadap industri-industri khusus ini akan mengakibatkan adanya prinsip-prinsip akuntansi tertentu yang berbeda dengan yang umumnya digunakan
Daftar Pustaka
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Prinsip Akuntansi Indonesia 1984, Rineka Cipta, Jakarta, 1992.
Mardiasmo,Akuntansi Keuangan Dasar 1, BPFE, Yogyakarta, 1995.
Harris Sinurat, Pengantar Akuntansi, Badan penerbit IPWI, Jakarta, 1998.
Kieso, Donal E. and Jerry J. Weygandt, Intermidiate Accounting, JohnWilley and Sons, New York, 6th ed., 1989.
 Zaki Baridwan , Intermediate Accounting, BPFE, Yogyakarta, 1995.