Translate

Total Tayangan Halaman

Followers

Selasa, 15 Juli 2014

font arab pada android

بسم الله الرحمن الحيم

Cara memunculkan font Arab panda android
1. Setting
2. Language & input
3. Android keyboard (AOSP)
4. Input language ( hilangkan centang pada use system language)
5. Pilih bahasa yang dikehendaki

Semoga bermanfaat

Sabtu, 12 Juli 2014

tafsir qur'an surat yunus 24-27

Ayat ke 24

إِنَّمَا مَثَلُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالْأَنْعَامُ حَتَّى إِذَا أَخَذَتِ الْأَرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَا أَنَّهُمْ قَادِرُونَ عَلَيْهَا أَتَاهَا أَمْرُنَا لَيْلًا أَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنَاهَا حَصِيدًا كَأَنْ لَمْ تَغْنَ بِالْأَمْسِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (24)

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir. (10: 24)

Allah Swt dalam al-Quran untuk menjelaskan sebagian hakikat, dengan menggunakan metode tamtsil atau perumpamaan. Di antaranya seperti yang ada pada ayat ini, yaitu kerapuhan dan lekas rusaknya dunia, sebagaimana yang diumpamakan oleh al-Quran dengan bumi menghijau dengan diturunkannya hujan. Namun betapa banyaknya tetumbuhan yang tumbuh di muka bumi akan hancur dan mati dengan cuaca panas yang terik, atau dengan angin topan dahsyat, banjir dan lain sebagainya, sehingga seakan di kawasan tersebut tidak ada samasekali tanaman atau tetumbuhan.

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎
1. Berbagai pemandangan alam yang indah tidak boleh mengecoh manusia sehingga mereka menjadi terikat dan cinta kepada dunia. Karena sesungguhnya dunia itu fana dan semuanya tidak akan bertahan lama dan hancur.
2. Umur manusia di dunia sebagaimana umurnya tetumbuhan dan bunga-bunga yang dalam waktu sekejab akan layu dan rusak. Karena itu janganlah kita merasa bisa tinggal di dunia ini untuk selamanya.

وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (25)

Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (10: 25)

Dalam menyikapi kehidupan dunia yang pendek dan singkat, sebaiknya manusia memikirkan kehidupan akhirat sebagaimana yang dianjurkan dan dipesankan oleh Allah Swt. Allah mengutus para nabi untuk memberi petunjuk kepada umat manusia, agar selalu berpikir mengenai keselamatan dan kesejahteraan hidup yang sebenarnya. Sudah jelas bahwa barangsiapa yang dalam perjalanan hidupnya selalu berjalan pada jalan petunjuk, maka amal perbuatan mereka pasti akan dijauhkan dari kesesatan dan tetap berada pada jalan yang lurus.

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎
1. Kenikmatan dan kenyamanan dunia tidaklah abadi, fana dan akan cepat berlalu. Sedangkan kenikmatan dan kebahagiaan akhirat adalah abadi.
2. Bergerak di jalan Allah yang lurus hanya satu-satunya jalan untuk bisa mencapai ketenangan dan kesejahteraan sejati. Dengan demikian, hati manusia di dunia menjadi tenang dan di akhirat kelak manusia itu akan dituntun menuju kepada kebahagiaan surga yang kekal.

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (26)

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. (10: 26)

Setelah ayat sebelumnya menyinggung masalah surga, ayat ini mengatakan, "Allah Swt akan memberikan surga kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. Pahala dan balasan mereka lebih baik dari amal perbuatannya, baik dari segi kuantitas dan kualitas." Semantara pada ayat-ayat yang lain disebutkan, seberapa pun amal perbuatan yang baik itu dilakukan, pastilah akan mendapatkan balasan dan pahala setimpal dengannya, bahkan dalam hal infak atau sedakah telah dinyatakan bahwa pahala dan balasannya dilibat gandakan sampai 700 kali.

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎
1. Allah Swt di samping menyeru juga menunjukkan jalan yang lurus kepada umat manusia. Dia memberi dorongan dan semangat agar umat manusia bisa sampai ke tempat tujuan dan memperoleh pahala yang berlipat ganda. Karena itu mengapa seruan Allah melalui para nabi tidak kita terima, bahkan mencari jalan lain?
2. Melaksanakan amal perbuatan baik berarti telah mencari kehidupan abadi di surga yang penuh dengan nikmat Ilahi.

وَالَّذِينَ كَسَبُوا السَّيِّئَاتِ جَزَاءُ سَيِّئَةٍ بِمِثْلِهَا وَتَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ مَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ كَأَنَّمَا أُغْشِيَتْ وُجُوهُهُمْ قِطَعًا مِنَ اللَّيْلِ مُظْلِمًا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (27)

Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (10: 27)

Kita diperintahkan untuk berbuat kebaikan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. Karena orang yang berbuat kejelekan pasti akan mendapat kesulitan, kemurkaan dan azab Allah. Bila azab telah diturunkan, maka tidak ada tempat untuk melarikan diri. Sedemikian dahsyatnya kemurkaan dan siksaan Allah, sehingga wajah pelaku keburukan berubah menjadi hitam dan gelap karena ketakutan. Bila keadilan Allah diberlakukan atas manusia, maka setiap balasan yang ditimpakan kepada manusia sesuai dengan dosa yang mereka lakukan, tidak lebih dan tidak kurang. Sementara untuk mereka yang berbuat kebajikan, maka Allah dengan kemuliaan dan kelembutannya akan memberi pahala melebihi batas perbuatan baik mereka.

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎
1. Allah Swt menciptakan manusia dalam keadaan bebas dan merdeka. Manusia bebas memilih jalan hidupnya. Itulah mengapa ada manusia yang berbuat baik dan ada yang berbuat kejahatan.
2. Dalam sistim pendidikan dan pengajaran Islam, senantiasa disertakan banyaknya dorongan semangat untuk mendapatkan pahala dan balasan Allah, daripada peringatan atas ancaman dan siksaan Allah.

Jumat, 11 Juli 2014

all about skripsi

Skripsi bukan segalanya, tapi skripsi sebagai pintu kelulusan, sebagai mahasiswa mau g mau ya harus skripsi kecuali mau jd mahasiswa abadi,,, mulai dr hal pertama yang harus disiapin adalah Judul, namun yang lebih penting dr judul adalah journal,paling g ada 5 journal untuk memudahkan pengerjaan skripsi,,,karena journal itulah yg qt jadiin acuan, yg tidak kalah pentingnya adalah data || bisaa g dpetin datanya? | datany apa aja | alat buat analisis nya apa, dlu pertama kali q ngajuin proposal, dosbim g setuju ma judulq karna emang akuntansi ban get, padahal jurusan q iesp, nah dr itu dosbim ngsi masukan jdul, Dan langsung q iyain aja, brulah q cari journal dan ternyata ada 1 journal dr Malaysia, Dan 1 skripsi milk mhsiswa uin jogja, mulai dr awal bkin proposal lagi, alhamdulillah diterima dengan refisi proposal, okay i want to correct its,klo ma dosbim mah yang penting harus nurut, kan klo lg nuntut ilmu, harus nyari ridho dr guru,  sbenarnya msih bingung ni nanti cara analisis ny gmn, karna emang Blum pernah blajar n baru danger yg namanya metode analisis DEA cantik sih namanya DEA, tp bingung jg apa sih itu, tetap melangkahpun q dalam kebingungan, dan hanya posit if thinking yang terbesit, " pasti nanti jga bisa". Mulai melangkah dengan mebmbuat proposal dengan membawa print out journal Dan data-data, majulah sy k dosbim,stlah itu ada revisi journal 2 Kali, than mulailah bab 1, revision dan revision begitulah skripsi, bab 2, bab 3, bab 4, last bab 5 ~to be continue insyaAllah•••

Rabu, 09 Juli 2014

Lirik lagu Maher Zain " Palestine tomorrow will be free"

Every day we tell each other
That this day will be
Will be the last
And tomorrow we all can go home free
And all this will finally end
Palestine tomorrow will be free
Palestine tomorrow will be free
No mother no father to wipe away my tears
That’s why I won’t cry
I feel scared but I won’t show my fears
I keep my head high
Deep in my heart I never have any doubt
That Palestine tomorrow will be free
Palestine tomorrow will be free

I saw those rockets and bombs shining in the sky
Like drops of rain in the sun’s light
Taking away everyone dear to my heart
Destroying my dreams in a blink of an eye
What happened to our human rights
What happened to the sanctity of life
And all those other lies
I know that I’m only a child
But is your conscience still alive
I will caress with my bare hands
Every precious grain of sand
Every stone and every tree
‘Cause no matter what they do
They can never hurt you
Coz your soul will always be free
Palestine tomorrow will be free
Palestine tomorrow will be free

Selasa, 08 Juli 2014

adab menuntut ilmu

Adab Pelajar menurut Imam Al-Ghazali

1. Mendahulukan kebersihan jiwa dari akhlaq yang rendah
Batin haruslah dibersihkan dari hal-hal yang tidak baik,maka kita pun akan menerima ilmu yang bermanfaat dalam agama Dan diterangi dengan cahaya ilmu. Ibnu Mas'ud berkata , "bukanlah ilmu itu karena banyak meriwayatkan, tetapi ilmu itu cahaya yang dimasukkan ke dalam hati".

2. Mengurangi kesenangan -kesenangan duniawi dan menjauh dari kampung halaman hingga hatinya terpusat untuk ilmu. Allah tidak menjadikan dua jantung bagi seseorang di dalam rongga badannya. Oleh karena itu dikatakan, "ilmu itu tidak akan member ikan sebagiannya hingga engkau memberikan seluruh milikmu".

3. Tidak sombong dalam menuntut ilmu dan tidal membangakang pada guru, tetapi memberinya kebebasan.Dikatakan bahwa ilmu itu enggan masuk kepada orang sombong seperti banjir tidak dapat mencapai tempat yang tinggi

4. Menghindar dari mendengar perselisihan-perselisihan di antara manusia,karena hal itu menimbulkan kebingungan.

5. Tidal menolak suatu bidang ilmu yang terpuji, tetapi ia menekuninya hingga mengetahui maksudnya. Jika umur membantunya, ia pun akan menekuninya  hingga mengetahui maksudnya, jika umur membantunya dia akan menyempurnakannya. Dalam mahfudhot "dengarkan apa yang dikatakan jangan mendengarkan siapa yang mengatakan". Kita sebagai pelajar hendaknya mendengarkan siapapun guru kita, apapun yang disampaikannya, jangan pernah lalai saat dalam pembelajarannya.

6. Mengalihkan perhatian kepada ilmu yang terpenting, yaitu ilmu akhirat. Imam Al Ghazali maksudkan adalah dengan ITU bagian mu'amalat Dan mukasyafah ( ma'rifatullah " mengenal Allah " ). Itu cahaya yang dimaksudkan Allah SWT do dalam hati yang bersih dengan ibadah dan mujahadah. Itulah yang mencapai tingkat iman Abu Bakar Ra. Ilmu yang paling Julia Dan puncaknya adalah mengenai Allah.

7. Bila tujuan pelajar dalam keadaan itu adalah menghiasi batinnya dengan sifat yang menyampaikannya pada Allah ta ala.

Sumber
Imam Al-Ghazali, Ringkasan Ihya' Ulumuddin, 1995 hal 8-11. Pustaka Amani Jakarta

Minggu, 06 Juli 2014

keburukan lisan

Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (Al-Ahzab: 70)

Bahaya lisan besar dan tidak dapat menyelamatkan diri Dari bahaya,keji dengan diam, Rosulullah Shalallah 'alaihi wassalam bersabda " Barang siapa beriman pada Allah Dan hari kiamat maka hendaklah ia berkata bail atau diam" (HR Al-Imam Al-BUkhori hadist no 6089)

Keburukan Pertama, berbicara yang tidal berfaedah bagimu. Apabila kita membicarakan sesuatu yang tidak perlu, maka kita pun telah menyia-nyiakan waktu kita. Hendaklah waktu kita diisi dengan amalan-amalan yang baik. Sebab, barangsiapa yang mengabaikan dzikrullah dan sibuk dengan sesuatu yang tak bermakna, maka dia seperti orang yang menukar sesuatu yang baik dengan yang lebih buruk.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْه

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, ia berkata: “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak berguna baginya.” [HR. Hadits Hasan riwayat Tirmidzi dan lainnya]

Keburukan Kedua, kelebihan bicara, yaitu mengulangi pembicaraan yang tidak berfaedah, dan menambah dengan kata yang tidak diperlukan.

Keburukan ketiga,ikut serta dalam kebathilan, yaitu berbicara dalam kemaksiatan, seperti ikut serta di tempat peminuman khamr dan tempat berkumpulnya orang-orang fasik. Jenis-jenis kebathilan itu banyak. Seperti disebutkan dalam hadits berikut:

“Sesungguhnya seorang hamba itu benar-benar mengucapkan suatu perkataan yang menjerumuskan ke dalam neraka, yang jaraknya lebih dari jarak antara timur dan barat.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Keburukan keempat,  perbantahan dan perdebatan dalam menyebut hal-hal terlarang yang sudah ada, atau merencanakan untuk melakukannya, sebagai contoh perdebatan antara muslim yg berbeda aliran, pada hakikatnya Islam sama,walaupun ada perbedaan selama masih dalam ketaatan pada Allah, carilah persamaan jangan perbedaan.

Keburukan kelima, permusuhan yaitu memusuhi seseorang untuk mendapatkan hak dan hartanya. Aisyah Ra. Berkata bahwa Rosulullah Sholallah 'alaihi wassallam bersabda, " Orang yang paling dibenci Allah yang paling keras peemusuhannya

Keburukan Keenan, yakni berlebih-lebihan waktu bicara dengan memaksakan sajak dan membuat-buat. Sebagaimana sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم dari Abu Tsa’labah رضي الله عنه, dia berkata:

“Sesungguhnya Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya orang yang paling kubenci dan yang paling jaraknya di antara kalian dengan aku pada Hari Kiamat adalah orang yang akhlaknya buruk di antara kalian, banyak bicara dan banyak berkata-kata’.” [HR. Abu Tsa'labah]

Fatimah Ra. berkata bahwa Rosulullah Shalallah 'alaihi wassallam bersabda, " sejahat-jahat umatku ialah orang-orang diberi kenikmatan, me akan berbagai macam makanan Dan memakai berbagai baju, serta berlebih-lebihan diwaktu bicara

Keburukan ketujuh, yakni mereka yang suka bicara keji, mengumpat serta mencela. Semua ini tercela dan dilarang karena merupakan sumber keburukan dan kehinaan. Dalam hadits disebutkan:

“Jauhilah perkataan keji karena Allah tidak menyukai perkataan keji dan mengolok-olok dengan perkataan keji.” [HR. Ibnu Hibban, Ahmad dan Bukhari dalam Adabul Mufrad]

Dalam hadits lain Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:

“Orang mukmin itu bukan orang yang suka mencemarkan kehormatan, bukan pula orang yang suka mengutuk, berkata keji dan mengumpat.” [HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Bukhari dll.]

Keburukan kedelapan, senda gurau atau bercanda. Selama senda guraunya itu ringan dan mengandung kejujuran, maka yang demikian itu tidak dilarang. Sesungguhnya Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersenda gurau dan tidak bekata kecuali suatu kebenaran. Dalam bersenda gurau Rasulullah صلي الله عليه وسلم tidak berbicara kecuali benar, sering dilakukan kepada anak-anak, wanita, dan lelaki yang membutuhkan bimbingan, serta dilakukan tidak terus menerus.

Keburukan kesembilan, mengejek dan mengolok-olok, menyebut aib dan kekurangan seseorang agar ditertawakan orang lain. Semua ini dilarang dalam syari’at, baik dalam al-Qur’an maupun as-Sunnah.

Keburukan kesepuluh, membuka rahasia, ingkar janji serta berdusta dalam perkataan dan sumpah. Semua perbuatan ini dilarang, kecuali jika ada keringanan untuk berdusta, seperti kepada istri guna menyenangkannya dan untuk siasat perang. Yang demikian ini dibolehkan.

Kesebelas, ghibah atau menggunjing. telah disebutkan dalam al-Qur’an, bahwa ghibah dilarang. Pelakunya diibaratkan seperti pemakan bangkai. Dalam sebuah hadits: “Sesungguhnya darah, harta dan kehormatan kalian adalah haram atas diri kalian.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Keduabelas, mengadu domba. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda: “Tidak masuk surga orang yang qattat atau mengadu domba.” [HR. Bukhari No. 6056 dan Muslim 1/71]

Ketigabelas, perkataan dengan dua lidah di hadapan dua orang yang sedang bertengkar, sehingga menyebabkan semakin sengit pertengkarannya. Dalam sebuah hadits: “Sesungguhnya orang yang paling jahat adalah orang yang memiliki dua wajah, yang datang kepada seseorang dengan satu wajah dan kepada yang lain dengan wajah yang lain pula.” [HR. Bukhari No. 3494-6058 dan Muslim 8/27]

Keempatbelas, pujian, yakni kata-kata yang bisa menyebabkan takabur dan ujub Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم  tatkala mendengar seseorang yang memuji orang lain, “Celaka engkau, karena engkau telah memenggal leher rekanmu.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Sumber
www.risalah.net
Ringkasan ihya' ulumuddin Imam Al Ghazali , 1995, pustaka amani Jakarta




Rabu, 02 Juli 2014

HIkmah Ramadhan

Assalamu'alaikum blogger, tiada yang bisa diucapkan selain subkhanallah, subkhanallah, subkhanallah, setelah melihat video hafidz Qur'an at http://m.youtube.com/watch?v=4tytFJlshqE , Subkhanallah adk musa yang baru berumur 5,5 tahun, sudah menghafal 29 juz, sungguh nikmat Allah ketika airmata harus menetes saat melihat keagungan Allah, Allah 'aliyyul adzim, muhasabah dri yang sdah dewasa ini belum berkeinginan untuk menghafalkan ayatNYA, astagfirullahaladzim, sungguh dalam Qur'an terdapat pedoman hidup manusia di dunia n diakhirat kelak,, hendaklah kit a semua memahami isinya, dan mengamalkan dalm kehidupan ini,amar ma'ruf nahi munkar, subkhanallah wabihamdihi 'adada kholqihi,wa ridho nafsihi wa midada kalimatih,,,