TEORI LIMA KEKAL
Al-Razi terkenal dengan ajarannya Teori lima
kekal.Prinsip lima yang kekal (five co-eternal principles/ al-mabadi’
al-Qadimah al-Khamsah) menurut al-Razi adalah: (1) Sang Pencipta, (2) roh/jiwa
universal, (3) materi pertama, (4) ruang absolut, dan (5) waktu absolut.Harun
Nasution dalam bukunya “Falsafat dan Misistisme dalam Islam”
menjelaskan bahwa menurut ar-Razi, dari lima yang kekal itu ada dua yang hidup,
dan aktif atau bergerak yaitu Tuhan dan Jiwa atau Roh, satu darinya
tidak hidup dan pasif yaitu materi, dan dua lagi yang tidak hidup, tidak
bergerak dan tidak pula pasif yakni ruang dan masa absolut.
1.
Allah Ta’ala (al- Bari Ta’ala)
Menurut Ar Razi, Allah adalah bersifat sempurna Maha Pencipta dan
Pengatur seluruh alam ini. Kehidupan berasal dari-Nya sebagaimana sinar datang
dari matahari Allah mempunyai kepandaian yang sempurna dan Alam diciptakan
bukan dari ketiadaan (creatio ex nihilo)
tetapi dari sesuatu yang sudah ada. Karenanya, alam semestinya tidak kekal
sekalipun materi pertama kekal, sebab
penciptaan di sini dalam arti disusun dari bahan yang telah ada. Di sisi lain,
jika Allah menciptakan alam dari ketiadaan, tentu Allah akan menciptakan segala
sesuatu dari yang tidak ada. Namun kenyataannya, penciptaan seperti itu adalah
suatu hal yang tidak mungkin.
2. Jiwa universal (al-Nafs al-Kulliyyat)
Roh atau jiwa merupakan teori kekal yang ke 2 dari kelima
teori kekal Ar Razi, Ruh tidak seMaha dengan Tuhan, karena ia terbatas dan
tentu saja dengan keterbatasanya itu membutuhkan Tuhan. Hal itu terlihat ketika
jiwa, tertarik dengan materi pertama yang juga kekal. Untuk memenuhi hal itu,
Tuhan membantu ruh dengan membentuk alam
ini dengan susunan yang kuat, sehingga roh dapat mencari kesenangan materi didalamnya.Allah mewujudkan manusia dan dalamnya roh mengambil
tempat.dan Allah menciptakan manusia guna menyadarkan ruh dan menunjukkan
kepadanya, bahwa dunia ini bukanlah dunia yang sebenarnya dalam arti haqiqi. Dan
Allah sekaligus melengkapinya dengan akal agar ia tidak memperturutkan hawa
nafsu.
3. Materi pertama (al-Hayuli al- Ula)
Menurut
Ar-razi, materi adalah kekal karena penciptaan dari sesuatu yang tiada (creation ex nihilo) adalah hal yang
tidak mungkin .Kemutlakan, materi pertama terdiri dari atom-atom, setiap atom mempunyai
volum yang dapat dibentuk. Dan apabila dunia ini dihancurkan, maka ia akan
terpisah-pisah dalam bentuk atom-atom. Dengan demikian materi berasal dari
kekekalan, karena tidak mungkin menyatakan suatu yang berasal dari ketiadaan
sesuatu.
Untuk
memperkuat pendapat ini Ar-Razi memberikan 2 bukti yaitu:
Penciptaan
adalah bukti dengan adanya sang pencipta.
Berlandaskan ketidak mungkinan penciptaan dan ketiadaan.
4. Tempat/ruang absolut (al-makan al-Muthlaq)
Menurut Ar-Razi ruang adalah tempat
keadaan materi, beliau mengatakan bahwa materi adalah kekal dan karena materi
itu mempunyai ruang yang kekal.
Bagi Ar-Razi ruang terbagi menjadi 2
yakni ruang universal (mutlak) dan ruang tertentu (relatif ), ruang universal
adalah tidak terbatas dan tidak tergantung kepada dunia dan segala sesuatu yang
ada didalamnya. Sedangkan ruang yang relatif adalah sebaliknya.
5.
Masa absolute (al- Zaman al-Muthlaq)
Waktu
menurut Ar Razi adalah subtansi kekal yang mengalir. Dimana ia dibagi manjadi
dua yaitu waktu relatif (terbatas) dan waktu Universal
(mutlak). Waktu relatif (al mahsur/alwaqt), Ini bersifat partikular dan
tidak kekal karena ia bergantung pada gerak falak, terbit dan tenggelamnya
matahari. Sedangkan Waktu Universal (al-dahr), Inilah zaman yang tidak
memiliki awal dan akhir. Ia terlepas sama sekali dari ikatan alam semesta dan
gerakan falak.
KESIMPULAN
1. Prinsip
lima kekal ar-Razi, dari lima yang kekal
itu ada dua yang hidup, dan aktif atau bergerak yaitu Tuhan dan Jiwa atau
Roh, satu darinya tidak hidup dan pasif yaitu materi, dan dua lagi yang
tidak hidup, tidak bergerak dan tidak pula pasif yakni ruang dan
masa absolut.
2. Materi
adalah kekal karena creatio ex nihilo (penciptaan dari tiada) merupakan suatu
hal yang tidak mungkin.
3. Ketika
materi kekal, maka ruang juga bersifat kekal karena materi pasti menempati
ruang.
4. Karena
materi mengalami perubahan dan perubahan menandakan zaman, maka zaman mesti
kekal pula.
Daftar Pustaka
Thawil Akhyar Dasoeki, Sebuah Kompilasi
Filsafat Islam (Cet. I; Semarang: Dina Utama, 1993)
Abu Bakar Muhammad Ibn Zakariyah
al-Razy, Op. Cit.
Depag,
Ensiklopedi, Op. Cit.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar