PERMINTAAN UANG MENURUT KLASIK
Teori Klasik Mengatakan bahwa, uang diterima masyarakat karena setiap orang menhetahui
uang itu dapat ditukarkan dengan barang-barang dan jasa-jasa, dengan kata lain
bukan karena nilai intrinsiknya akan tetapi karena uang itu mempunyai kualitas
alat pembayaran dalam masyarakat. Pendapat inilah yang menjadi dasar Quantity
Theory yang disebut ”Pure Quantity Theory”. Dalam Quantity Theory ini
ada beberapa pandangan yang akan dijelaskan sejak awal perkembangannya. Quantity Theory (teori
Kuantitas) adalah teori yang menjelaskan nilai uang.
Perkembangan Teori Kuantitas Uang (Quantity
Theory of Money) dari Mazhab Klasik.
- Teori Kuantitas Sederhana (Crude Quantity
Theory) Ricardo
- Transaction Equation atau Transaction
Velocity Approach
- Income Flow Equation of Exchange
- Cambridge Equation of Exchange
èTeori Kuantitas Sederhana
(Crude Quantity Theory) Ricardo
M = k.p
atau P = 1/k.M
|
M = Jumlah Uang Beredar P = Tingkat harga
K = Merupakan factor proporsional yang konstan
èTransaction Equation atau
Transaction Velocity Approach
Ini merupakan penyempurnaan daripada teori yang
sebelumnya dilakukan oleh Irving Fisher. Ia menyatakan bahwa yang menentukan
nilai uang ada 3 faktor yaitu:
Ø Jumlah uang beredar (M)
Ø Cepatnya peredaran uang (V)
Ø Jumlah barang yang
diperdagangkan atau volume barang yang diperdagangkan (T)
MV = PT
atau P = MV/T
|
è Income Flow Equation of Exchange
Variasi lain daripada teori kuantitas uang adalah
income flow equation of exchange yang dapat dinyatakan denga rumus sebagai
berikut:
MVy =PyTy atau Py= MVy/Ty
–
M = Jumlah uang beredar
–
Vy = Income velocity dari uang
–
Py = Harga rata-rata semua barang dan jasa yang
tercakup dalam Ty
–
Ty = Volume barang jadi (barang akhir) dan jasa yang
diperdagangkan
Ini berarti persamaan
tersebut menyatakan bahwa pendapatan nasional sama dengan jumlah total
pengeluaran untuk barang-barang jadi (Akhir).
è Cambridge Equation of Exchange
Merupakan bentuk lain dari teori kuantitas
daripada uang yang dikemukakan oleh Marshall, Pigou, Robertson dan Keynes.
Cambridge Equation mengenal dua versi, yaitu:
- Cash balance Equation: M=k.PT
- Income Version: M=k.PQ=ky
èIncome Version
M = k.PQ = kY (Marshall)
Rumus: M = k.Y
M = Jumlah uang beredar
k = Bagian dari pendapatan nasional yang ingin
dipegang dalam bentuk uang
Y = Pendapatan Nasional
Kalau teori kuantitas yang lain lebih
menitikberatkan pada hubungan antara uang dan harga, maka rumus Mashal
merupakan hubungan antara Jumlah uang dengan pendapatan nasional.
Teori Marshal ini merupakan
dasar dari ”demand for money”. Selanjutnya pandangan dari Marshal (kY) inilah,
benih “liquidity Preference Theory” dari Keynes.
Kesimpulan dari Teori Kuantitas secara umum
ð Adanya tambahan JUB akan
dibelanjakan semua tanpa dipikirkan kemungkinannya untuk ditabung
ð Velocity of money (V) dan
volume transaksi (T) dianggap tetap dan hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor
nonmoneter (faktor kelembagaan.
ð Tambahan JUB tidak akan
mempengaruhi sector riel (classical dichotomy)
ð Tingkat harga umum akan selalu
berubah mengikuti JUB
PERMINTAAN UANG MENURUT KEYNES
Income Payment Approach (Liquidity Preperence) J.M.
Keynes
Keynes membedakan 3 motif untuk apa orang menahan
uang. Berdasarkan “psychological Law of Consumers Behavior” yaitu:
– Transaction Motive (motif transaksi)
– Precautionary motive (motif berjaga-jaga)
– Speculative motive (motif spekulasi)
Teori preferensi
liquiditas Keynes menyatakan bahwa permintaan uang dalam arti Md/P tergantung pada pendapatan Y (Output Agregat) dan suku
bunga i. Permintaan uang berhubungan
positif dengan pendapatan karena dua alasan :
è Kenaikan pendapatan meningkatkan transaksi dalam perekonomian, yang selanjutnya meningkatkan permintaan atas uang karena pendapatan digunakan untukmelakukan transaksi-transaksi ini
è Kenaikan pendapatan meningkatkan transaksi dalam perekonomian, yang selanjutnya meningkatkan permintaan atas uang karena pendapatan digunakan untukmelakukan transaksi-transaksi ini
èKenaikan
pendapat meningkatkan permintaan uang karena kenaikan pendapatan meningkatkan
kekayaan individu yang ingin memegang lebih banyak aset,salah satunya adalah
uang.
Biaya peluang memegang
uang adalah suku bunga. Sejalan dengan kenaikan suku bunga , biaya peluang dari
memegang uang meningkat, dan permintaan uang menurun. Menurut teori preferensi
liquiditas, permintaan uang nerhubungan positif dengan output agregat dan
berhubungan negatif dengan suku bunga.
Kelemahan teori irving
fisher kuantitas uang yaitu sulit untuk menentukan unit transaksi sebenarnya
yang terjadi (T) karena dalam perekonomian tidak hanya dihasilkan satu produk,
tetapi lebih dari itu. Untuk itu, maka nilai T yang digunakan adalah nilai
output riil atau PDB riil sehingga persamaannya menjadi M x V = P x T
*PENAWARAN UANG
Penawaran uang adalah
jumlah semua uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Menurut ekonom klasik
Mengartikan uang sebagai uang kertas dan uang logam yang ada ditangan
masyarakat ( uang kartal)karena hanya
uang inilah yang benar-benar merupakan daya beli yang langsung bisa digunakan
serta mempengaruhi harga barang.
ada tidak teori penawaran uang menurut klasik, cambridge,dan modern
BalasHapus