Translate

Total Tayangan Halaman

Followers

Selasa, 08 Juli 2014

adab menuntut ilmu

Adab Pelajar menurut Imam Al-Ghazali

1. Mendahulukan kebersihan jiwa dari akhlaq yang rendah
Batin haruslah dibersihkan dari hal-hal yang tidak baik,maka kita pun akan menerima ilmu yang bermanfaat dalam agama Dan diterangi dengan cahaya ilmu. Ibnu Mas'ud berkata , "bukanlah ilmu itu karena banyak meriwayatkan, tetapi ilmu itu cahaya yang dimasukkan ke dalam hati".

2. Mengurangi kesenangan -kesenangan duniawi dan menjauh dari kampung halaman hingga hatinya terpusat untuk ilmu. Allah tidak menjadikan dua jantung bagi seseorang di dalam rongga badannya. Oleh karena itu dikatakan, "ilmu itu tidak akan member ikan sebagiannya hingga engkau memberikan seluruh milikmu".

3. Tidak sombong dalam menuntut ilmu dan tidal membangakang pada guru, tetapi memberinya kebebasan.Dikatakan bahwa ilmu itu enggan masuk kepada orang sombong seperti banjir tidak dapat mencapai tempat yang tinggi

4. Menghindar dari mendengar perselisihan-perselisihan di antara manusia,karena hal itu menimbulkan kebingungan.

5. Tidal menolak suatu bidang ilmu yang terpuji, tetapi ia menekuninya hingga mengetahui maksudnya. Jika umur membantunya, ia pun akan menekuninya  hingga mengetahui maksudnya, jika umur membantunya dia akan menyempurnakannya. Dalam mahfudhot "dengarkan apa yang dikatakan jangan mendengarkan siapa yang mengatakan". Kita sebagai pelajar hendaknya mendengarkan siapapun guru kita, apapun yang disampaikannya, jangan pernah lalai saat dalam pembelajarannya.

6. Mengalihkan perhatian kepada ilmu yang terpenting, yaitu ilmu akhirat. Imam Al Ghazali maksudkan adalah dengan ITU bagian mu'amalat Dan mukasyafah ( ma'rifatullah " mengenal Allah " ). Itu cahaya yang dimaksudkan Allah SWT do dalam hati yang bersih dengan ibadah dan mujahadah. Itulah yang mencapai tingkat iman Abu Bakar Ra. Ilmu yang paling Julia Dan puncaknya adalah mengenai Allah.

7. Bila tujuan pelajar dalam keadaan itu adalah menghiasi batinnya dengan sifat yang menyampaikannya pada Allah ta ala.

Sumber
Imam Al-Ghazali, Ringkasan Ihya' Ulumuddin, 1995 hal 8-11. Pustaka Amani Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar