Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (Al-Ahzab: 70)
Bahaya lisan besar dan tidak dapat menyelamatkan diri Dari bahaya,keji dengan diam, Rosulullah Shalallah 'alaihi wassalam bersabda " Barang siapa beriman pada Allah Dan hari kiamat maka hendaklah ia berkata bail atau diam" (HR Al-Imam Al-BUkhori hadist no 6089)
Keburukan Pertama, berbicara yang tidal berfaedah bagimu. Apabila kita membicarakan sesuatu yang tidak perlu, maka kita pun telah menyia-nyiakan waktu kita. Hendaklah waktu kita diisi dengan amalan-amalan yang baik. Sebab, barangsiapa yang mengabaikan dzikrullah dan sibuk dengan sesuatu yang tak bermakna, maka dia seperti orang yang menukar sesuatu yang baik dengan yang lebih buruk.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْه
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, ia berkata: “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak berguna baginya.” [HR. Hadits Hasan riwayat Tirmidzi dan lainnya]
Keburukan Kedua, kelebihan bicara, yaitu mengulangi pembicaraan yang tidak berfaedah, dan menambah dengan kata yang tidak diperlukan.
Keburukan ketiga,ikut serta dalam kebathilan, yaitu berbicara dalam kemaksiatan, seperti ikut serta di tempat peminuman khamr dan tempat berkumpulnya orang-orang fasik. Jenis-jenis kebathilan itu banyak. Seperti disebutkan dalam hadits berikut:
“Sesungguhnya seorang hamba itu benar-benar mengucapkan suatu perkataan yang menjerumuskan ke dalam neraka, yang jaraknya lebih dari jarak antara timur dan barat.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Keburukan keempat, perbantahan dan perdebatan dalam menyebut hal-hal terlarang yang sudah ada, atau merencanakan untuk melakukannya, sebagai contoh perdebatan antara muslim yg berbeda aliran, pada hakikatnya Islam sama,walaupun ada perbedaan selama masih dalam ketaatan pada Allah, carilah persamaan jangan perbedaan.
Keburukan kelima, permusuhan yaitu memusuhi seseorang untuk mendapatkan hak dan hartanya. Aisyah Ra. Berkata bahwa Rosulullah Sholallah 'alaihi wassallam bersabda, " Orang yang paling dibenci Allah yang paling keras peemusuhannya
Keburukan Keenan, yakni berlebih-lebihan waktu bicara dengan memaksakan sajak dan membuat-buat. Sebagaimana sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم dari Abu Tsa’labah رضي الله عنه, dia berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya orang yang paling kubenci dan yang paling jaraknya di antara kalian dengan aku pada Hari Kiamat adalah orang yang akhlaknya buruk di antara kalian, banyak bicara dan banyak berkata-kata’.” [HR. Abu Tsa'labah]
Fatimah Ra. berkata bahwa Rosulullah Shalallah 'alaihi wassallam bersabda, " sejahat-jahat umatku ialah orang-orang diberi kenikmatan, me akan berbagai macam makanan Dan memakai berbagai baju, serta berlebih-lebihan diwaktu bicara
Keburukan ketujuh, yakni mereka yang suka bicara keji, mengumpat serta mencela. Semua ini tercela dan dilarang karena merupakan sumber keburukan dan kehinaan. Dalam hadits disebutkan:
“Jauhilah perkataan keji karena Allah tidak menyukai perkataan keji dan mengolok-olok dengan perkataan keji.” [HR. Ibnu Hibban, Ahmad dan Bukhari dalam Adabul Mufrad]
Dalam hadits lain Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
“Orang mukmin itu bukan orang yang suka mencemarkan kehormatan, bukan pula orang yang suka mengutuk, berkata keji dan mengumpat.” [HR. At-Tirmidzi, Ahmad, Bukhari dll.]
Keburukan kedelapan, senda gurau atau bercanda. Selama senda guraunya itu ringan dan mengandung kejujuran, maka yang demikian itu tidak dilarang. Sesungguhnya Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersenda gurau dan tidak bekata kecuali suatu kebenaran. Dalam bersenda gurau Rasulullah صلي الله عليه وسلم tidak berbicara kecuali benar, sering dilakukan kepada anak-anak, wanita, dan lelaki yang membutuhkan bimbingan, serta dilakukan tidak terus menerus.
Keburukan kesembilan, mengejek dan mengolok-olok, menyebut aib dan kekurangan seseorang agar ditertawakan orang lain. Semua ini dilarang dalam syari’at, baik dalam al-Qur’an maupun as-Sunnah.
Keburukan kesepuluh, membuka rahasia, ingkar janji serta berdusta dalam perkataan dan sumpah. Semua perbuatan ini dilarang, kecuali jika ada keringanan untuk berdusta, seperti kepada istri guna menyenangkannya dan untuk siasat perang. Yang demikian ini dibolehkan.
Kesebelas, ghibah atau menggunjing. telah disebutkan dalam al-Qur’an, bahwa ghibah dilarang. Pelakunya diibaratkan seperti pemakan bangkai. Dalam sebuah hadits: “Sesungguhnya darah, harta dan kehormatan kalian adalah haram atas diri kalian.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Keduabelas, mengadu domba. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi صلي الله عليه وسلم bersabda: “Tidak masuk surga orang yang qattat atau mengadu domba.” [HR. Bukhari No. 6056 dan Muslim 1/71]
Ketigabelas, perkataan dengan dua lidah di hadapan dua orang yang sedang bertengkar, sehingga menyebabkan semakin sengit pertengkarannya. Dalam sebuah hadits: “Sesungguhnya orang yang paling jahat adalah orang yang memiliki dua wajah, yang datang kepada seseorang dengan satu wajah dan kepada yang lain dengan wajah yang lain pula.” [HR. Bukhari No. 3494-6058 dan Muslim 8/27]
Keempatbelas, pujian, yakni kata-kata yang bisa menyebabkan takabur dan ujub Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم tatkala mendengar seseorang yang memuji orang lain, “Celaka engkau, karena engkau telah memenggal leher rekanmu.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Sumber
www.risalah.net
Ringkasan ihya' ulumuddin Imam Al Ghazali , 1995, pustaka amani Jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar