Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia ﴾ Al Fushilat:41 ﴿
Dengan
kegagalan kapitalisme membangun kesejahteran umat manusia di muka bumi, maka
isu kematian ilmu ekonomi semakin meluas di kalangan para cendikiawan dunia.
Banyak pakar yang secara khusus menulis buku tentang The Death of
Economics tersebut, antara lain Paul Omerod, Umar Ibrahim Vadillo, Critovan
Buarque, dsb. Paul Omerod menulis buku berjudul The Death of
Economics (1994) (Matinya Ilmu Ekonomi). Omerrod menandaskan
bahwa ahli ekonomi terjebak pada ideologi kapitalisme yang mekanistik yang
ternyata tidak memiliki kekuatan dalam membantu dan mengatasi resesi ekonomi
yang melanda dunia. Mekanisme pasar yang merupakan bentuk dari
sistem yang diterapkan kapitalis cenderung pada pemusatan kekayaan
pada kelompok orang tertentu. Mirip dengan buku Omerod, muncul pula
Umar Vadillo dari Scotlandia yang menulis buku, ”The Ends of
Economics” yang mengkritik secara tajam ketidakadilan sistem moneter
kapitalisme. Kapitalisme justru telah melakukan ”perampokan”
terhadap kekayaan negara-negara berkembang melalui sistem moneter fiat
money yang sesungguhnya adalah riba.
Kegagalan oleh
ketidakmampuan kapitalisme dalam menciptakan keadilan sosial dan
menyelesaikan segala persoalan manusia sudah tidak dapat terelakan
lagi. kegagalan kapitalisme diakibatkan oleh Kepentingan finansial serta kemajuan
tekhnologi lebih diutamakan, sedangkan nilai-nilai sosial dan moral
diabaikan serta dipinggirkan. Tujuan nilai sosial dan moral dijadikan hanya
sebagai sebab-akibat yang diakibatkan oleh kemajuan tekhnologi. Padahal,
nilai-nilai etika dan moral dapat menjadi penghubung untuk menciptakan
integrasi sosial, keadilan sosial serta efesiensi dalam kegiatan ekonomi. ilmu
ekonomi berkaitan dengan kehidupan manusia, sedangkan manusia adalah makhluk
yang memiliki perasaan dan akal, oleh karena itu ekonomi modern yang
mengabaikan perasaan (moral/etika) dan spirituality merupakan
kesalahan yang sangat telak. Memahami sesuatu dengan hanya berasaskan akal
semata merupakan pemahaman yang tidak lengkap. Dari kegagalan tersebut
dibutuhkan suatu ilmu ekonomi yang dapat menyelesaikan problem-problem yang ada
secara menyeluruh. Sistem Ekonomi Syariah yang hadir sejak zaman Rosulullah
SAW, sebelum para ahli ekonomi eropa memaparkan teori-teori ekonomi. Sistem
Ekonomi Islam menjadi jawaban atas permasalahan ekonomi selama ini dan
memperbaiki segala sisi negatif yang ditimbulkan oleh Sistem Ekonomi
konvensional, dalam ekonomi islam setiap kegiatan yang berlandaskan Al
Qur’an (Kalam ilahi) Al
Qur'an merupakan ilmu pengetahuan yang berasal langsung dari Allah. Beberapa
ayat dalam Al Qur'an merujuk pada perintah manusia untuk mengembangkan sistem
ekonomi yang bersumber pada hukum islam. Dengan
berlandaskan Al Qur’an akan menciptakan manusia (pelaku ekonomi) yang memiliki
nilai moral, akhlak, serta etika dalam aktivitas ekonomi. Yang akan membawa
dampak positifnya kepada bagi manusia lainnya. Nilai moral dan etika yang
tercipta dalam diri manusia itu lah, yang akan menjadi penawar dalam
memperbaiki kegagalan dalam Sistem Ekonomi konvensional.
*Ilmu tanpa agama itu
pincang, agama tanpa ilmu itu buta*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar