Translate

Total Tayangan Halaman

Followers

Rabu, 24 Juli 2013

Kebangkitan Ekonomi Islam



Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Quran ketika Al Quran itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia  Al Fushilat:41 ﴿

Dengan kegagalan kapitalisme membangun kesejahteran umat manusia di muka bumi, maka isu kematian ilmu ekonomi semakin meluas di kalangan para cendikiawan dunia. Banyak pakar yang secara khusus menulis buku tentang The Death of Economics tersebut, antara lain Paul Omerod, Umar Ibrahim Vadillo, Critovan Buarque, dsb. Paul Omerod menulis buku  berjudul The Death of Economics (1994) (Matinya Ilmu Ekonomi). Omerrod menandaskan bahwa ahli ekonomi terjebak pada ideologi kapitalisme yang mekanistik yang ternyata tidak memiliki kekuatan dalam membantu dan mengatasi resesi ekonomi yang melanda dunia.  Mekanisme pasar yang merupakan bentuk dari sistem  yang diterapkan kapitalis cenderung pada pemusatan kekayaan pada kelompok orang tertentu. Mirip  dengan buku Omerod, muncul pula Umar Vadillo dari Scotlandia  yang menulis buku, ”The Ends of Economics” yang mengkritik secara tajam ketidakadilan sistem moneter kapitalisme.  Kapitalisme justru telah melakukan ”perampokan” terhadap kekayaan negara-negara berkembang melalui sistem moneter fiat money yang sesungguhnya adalah riba.
Kegagalan oleh ketidakmampuan  kapitalisme dalam menciptakan keadilan sosial  dan menyelesaikan segala  persoalan  manusia sudah tidak dapat terelakan lagi. kegagalan kapitalisme diakibatkan oleh Kepentingan finansial serta kemajuan tekhnologi  lebih diutamakan, sedangkan nilai-nilai sosial dan moral diabaikan serta dipinggirkan. Tujuan nilai sosial dan moral dijadikan hanya sebagai sebab-akibat yang diakibatkan oleh kemajuan tekhnologi. Padahal, nilai-nilai etika dan moral dapat menjadi penghubung untuk menciptakan integrasi sosial, keadilan sosial serta efesiensi dalam kegiatan ekonomi. ilmu ekonomi berkaitan dengan kehidupan manusia, sedangkan manusia adalah makhluk yang memiliki  perasaan dan akal, oleh karena itu ekonomi modern yang mengabaikan perasaan (moral/etika) dan spirituality merupakan kesalahan yang sangat telak. Memahami sesuatu dengan hanya berasaskan akal semata merupakan pemahaman yang tidak lengkap. Dari kegagalan tersebut dibutuhkan suatu ilmu ekonomi yang dapat menyelesaikan problem-problem yang ada secara menyeluruh. Sistem Ekonomi Syariah yang hadir sejak zaman Rosulullah SAW, sebelum para ahli ekonomi eropa memaparkan teori-teori ekonomi. Sistem Ekonomi Islam menjadi jawaban atas permasalahan ekonomi selama ini dan memperbaiki segala sisi negatif yang ditimbulkan oleh Sistem Ekonomi konvensional, dalam ekonomi islam setiap kegiatan yang berlandaskan Al Qur’an (Kalam ilahi) Al Qur'an merupakan ilmu pengetahuan yang berasal langsung dari Allah. Beberapa ayat dalam Al Qur'an merujuk pada perintah manusia untuk mengembangkan sistem ekonomi yang bersumber pada hukum islam. Dengan berlandaskan Al Qur’an akan menciptakan manusia (pelaku ekonomi) yang memiliki nilai moral, akhlak, serta etika dalam aktivitas ekonomi. Yang akan membawa dampak positifnya kepada bagi manusia lainnya. Nilai moral dan etika yang tercipta dalam diri manusia itu lah, yang akan menjadi penawar dalam memperbaiki kegagalan dalam Sistem Ekonomi konvensional.

*Ilmu tanpa agama itu pincang, agama tanpa ilmu itu buta*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar